Minggu, 13 April 2014

Proses Produksi


ANISAH KHAIRANY SALSABIL
1111.051
Tugas Harian Kewirausahaan
A.    Berbagai Type Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganannya. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :  garis, intermiten, dan proyek. Dalam perusahaan-perusahaan manufacturing, aliran produk adalah sama dengan bahan mentah. Dalam industry-industri jasa, proses proses produksi tidak ditunjukkan dengan aliran secara phisik, tetapi oleh urutan operasi-operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan. Urutan operasi-operasi pelayanan ini dapat dianggap sebagai “aliran produk” untuk industry-industri jasa. Tipe-tipe aliran dibagi menjadi tiga yaitu :
1.    Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
v Ciri-ciri proses produksi terus menerus adalah:
a.    Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
b.    Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
c.    Mesin bersifat khusus.
d.   Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
e.    Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
f.     Tenaga kerja sedikit.
g.    Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
h.    Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
v Kelebihan proses produksi terus menerus adalah:
a.    Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
b.    Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
c.    Biaya tenaga kerja rendah.
d.   Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

v Kekurangan proses produksi terus menerus adalah:
a.    Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
b.    Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
c.    Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

2.    Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Aliran intermite (job shop). Suatu proses aliran intermiten mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti.
Operasi-operasi intermiten adalah sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketrampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga tidak efisien.Salah satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk.
Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak standardisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini adalah paling ekonomis dan melibatkan risiko yang paling kecil. Bentuk-bentuk operasi intermiten biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, untuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah.
v Ciri-ciri proses produksi terputus-putus:
a.    Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
b.    Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
c.    Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
d.   Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
e.    Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
f.     Persediaan bahan mentah tinggi.
g.    Membutuhkan tempat yang besar.
v Kelebihan proses produksi terus –menerus adalah:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
v Kekurangan proses produksi terus –menerus adalah:
a.    Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
b.    Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
c.    Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
d.   Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

3.    Proses produksi aliran proyek
Proyek. Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,peluru, jembatan, gedung, pekerjaan seni, peralatan-peralatan khusus, dan sebagainya. Setiap unit produk-produk tersebut dibuat sebagai suatu barang tunggal. Meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana seluruh operasi ataukegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran proyek akhir. Masalah signifikan dalam manajemen proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Bentuk operasi-operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan akan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Kita sulit untuk mengotomatisasikan proyek-proyek karena hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan serba guna kadang-kadang dapat digunakan untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan pengawasan manajerial. Ini diakibatkan karena proyek pada dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan inovasi yang tin

4.    Karakteristik-karakteristik proses
Karakteristik
Terus-menerus
Terputus-putus
proyek
Produk



Tipe order
Kontinyus atau kumpulan besar
Kumpulan
Unit tunggal
Aliran produk
Berurutan
Berpola tidak pasti
Tidak ada
Variasi produk
Rendah
Tinggi
Sangat tinggi
Tipe pasar
Massa
Pesanan
Khusus (unik)
Volume
Tinggi
menengah
Unit tunggal
Tenaga kerja



Ketrampilan
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tipe kegiatan
Bersifat pengulangan
Tidak rutin
Tidak rutin
Upah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Capital



Investasi
Tinggi
Menengah
Rendah
Persediaan
Rendah
Tinggi
Menengah
Peralatan
Mesin khusus
Serbaguna
Serba-guna
Sasaran



Fleksibilita
Rendah
Menengah
Tinggi
Biaya
Rendaah
Menengah
Tinggi
Kualitas
Konsisten
Lebih variable
Lebih variabel
Waktu penyelesaian
Rendah
Menengah
Tinggi
Perencanaan dan pengawasan



Produksi
Mudah
Sulit
Sulit
Kualitas
Mudah
Sulit
Sulit
Persediaan
Mudah
Sulit
Sulit

B.     Perencanaan Dan Pengendalian Produksi
Strategi respons terhadap permintaan konsumen mendefinisikan bagaimana suatu perusahaan industri manufaktur akan memberikan tanggapan atau respons terhadap permintaan konsumen. Pada dasarnya strategi respons terhadap permintaan konsumen dapat diklasifikan dalam ketegori sebagai berikut (Gaspersz,2005: 8) :
1.    Make-to-Order
Perusahaan industri yang memilih strategi Make-to-Order hanya mempunyai desain produk dan beberapa material standar dalam sistem inventori, dari produk-produk yang telah dibuat sebelumnya. Aktivitas proses pembuatan produk bersifat khusus yang disesuaikan dengan setiap pesanan dari pelanggan.
Dalam strategi Make-to-Order, perusahaan mempunyai resiko yang sangat kecil berkaitan dengan investasi iventory. Sebagaimana halnya dengan strategi Design-to-Order, fokus opersionalnya adalah pada pesanan spesifik dari pelanggan dan bukan pada parts. Penggantian parts mesin, produk-produk kerajinan tangan berdasarkan pesanan khusus riset pasar bagi perusahaan tertentu, dan pelatihan dalam perusahaan (inhouse training) berdasarkan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dapat dikategorikan dalam strategi Make-to-Order. (Gaspersz,2005: 9)
2.    Make-to-Stock
Perusahaan industri yang memilih strategi Make-to-Stock akan memiliki inventory yang terdiri dari produk akhir (finished product) untuk dapat dikirim dengan segera apabila ada permintaan dari pelanggan. Dalam strategi Make-to-Stock, perusahaan industri memiliki resiko yang tinggi berkaitan dengan investasi inventory, karena pesanan pelanggan secara aktual tidak dapat diidentifikasi secara tepat dalam proses produksi. Permintaan aktual dari pelanggan hanya dapat diramalkan, di mana sering kali tingkat aktual dari produksi hanya berkolerasi rendah dengan pesanan pelanggan aktual yang diterima. Berkaitan dengan hal ini, peruahaan industri yang memilih strategi Make-to-Stock harus membangun sistem informasi pasar yang andal agar secara lebih akurat dapat meramalkan permintaan aktual dari konsumen. ( Gaspersz,2005: 9-10 )

C.    Matriks aliran proses produk Rainbow & Health Tofu
Aliran Proses
Produk yang dibuat
Keterangan
Pesanan
Persediaan
Intermitten
-
-

Continous
-
Produk Rainbow & Health Tofu memiliki aliran proses continues karena  proses produksinya mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dan memiliki persediaan agar produk tahu ini  dapat dikirim dengan segera apabila ada permintaan dari pelanggan
Project
-
-



Maaf dan Terimakasih

Dear Warehousewoman-ku. Hari ini hari yang beratttt banget, Seberat impianku yang banyak kalo dikiloin. Hidup ini pilihan, dan i...